Halaman

Parmenides

Parmenides (540-475 SM)



Parmenides lahir pada 540 SM di Elea, Italia Selatan. Di kota kelahirannya ia dikenal sebagai orang besar yang ahli dalam bidang politik dan pernah memangku jabatan dalam pemerintahan. meski begitu, ia lebih dikenal bukan karena jabatannya, tapi karena sebagai ahli pikir yang melebihi siapa pun dalam masanya.


Parmenides membagi pengetahuan manusia menjadi dua, yaitu pengetahuan indra dan pengetahuan budi. Pengetahuan indra adalah pengetahuan yang diperoleh manusia dari pengamatannya terhadap realitas materi. Pengetahuan yang diperoleh melalui indra adalah pengetahuan semu, karena pengetahuan tersebut perolehannya didasarkan pada perubahan dan gerak (menjadi). Sementara pengetahuan budi adalah pengetahuan yang dapat dipercaya dan benar karena perolehannya didasarkan pada sesuatu yang tetap. Kenyatannya yang benar hanya dapat diketahui dengan akal, bukan dengan pengamatan indra.

Dengan mengambil  objek "alam", Parmenides berpendapat bahwa arche (materi terdalam) merupakan sesuatu yang bersifat tetap dan tidak berubah, serta hanya ada satu. Yang ada itu tetap, tak mungkin berubah, tak mungkin bergerak, juga tak mungkin kita kenal dan kita ketahui. Yang ada itu ada. Inilah yang disebut kebenaran yang tidak mungkin dimungkiri. Mengenai "yang ada" orang dapat mengemukakan dua pengandaian. Orang dapat mengemukakan bahwa "yang ada" itu tidak ada, atau bahwa "yang ada" itu sekaligus ada dan tidak ada. Kedua pengandaian itu salah, bahwa "yang ada" itu tidak ada, atau bahwa "yang ada" itu sekaligus ada dan tidak ada.

Mustahil bahwa "yang ada" itu tidak ada, dan bahwa "yang tidak ada" itu ada. "Yang tidak ada justru tidak ada, dan "yang tidak ada" mustahil dapat dipikirkan atau dibicarakan. Yang dapat dipikirkan dan dibicarakan hanya "yang ada" saja. Jelaslah bahwa "yang ada itu ada "yang tidak ada" itu tidak ada. Jalan tengah tidak mungkin. "Yang ada" tidak mungkin menjadi ada. Oleh karena itu, "yang tidak ada" tidak dapat dipikirkan, dan hanya "yang ada" yang dapat dipikirkan, maka berada dan berpikir adalah sama, identik. Bagi Parmenides, ada dan berpikir itu sama.

Parmenides mengingkari gerak, perubahan atau menjadi. Karena itu, filsafatnya disebut "Filsafat Ada". 

0 CommentS:

Posting Komentar

Terima kasih atas Komentarnya ya..

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Cari

Adsense Indonesia
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Statistik

Adsense Indonesia