Halaman

KEBANGKRUTAN MASSAL DUNIA USAHA

Memburuknya indikator-indikator makroekonomi telah merambah ke sendi-sendi dunia usaha, sehingga membuat denyut nadi sektor usaha kian melemah. Ketergantungan yang cukup tinggi pada bahan baku impor membuat biaya produksi membengkak. Selain itu, pengusaha kesulitan membuat kalkulasi biaya produksi dan menentukan harga jual produk karena pergerakan kurs yang sangat berfluktuasi. Belum lagi persoalan ditolaknya letter of credit yang dikeluarkan oleh bank-bank nasional indonesia, yang sangat menyulitkan ekspor. Muncul pula masalah keterbatasan sarana transportasi dan kelangkaan peti kemas. Persoalan belum berhenti, karena kalaupun telah berhasil menjual produknya, mereka bingung dalam menempatkan dananya di tengah kemelut perbankan yang justru semakin memburuk.



Suku bunga nominal yang sudah sangat tinggi, sekitar 70 persen, yang tidak mungkin dapat dipikul pelaku bisnis mana pun, secara teoritis sulit diturunkan, apalagi secara drastis. Alasannya, pada waktu yang bersamaan tingkat inflasi telah meroket ke tingkatan yang mendekati tingkat suku bunga nominal. Dengan demikian, di tengah realita politik yang penuh dengan ketidakpastian, sebetulnya tingkat suku bungan real (Tingkat suku bunga nominal dikurangi dengan tingkat inflasi ) dewasa ini tidaklah terlalu tinggi. Seandainya pemerintah berketetapan menurunkan tingkat suku bunga sebagai reaksi terhadap tekanan dari kalangan dunia usaha, maka tidak sulit untuk membayangkan terjadinya pelarian modal (capital flight) ke luar negeri, apalagi mengharapkan kembalinya dana-dana yang telah diparkir di luar negeri oleh penduduk indonesia. Penurunan yang marjinal tidak akan banyak berarti bagi dunia usaha karena tingkat bungan yang berlaku dewasa ini sudah jauh melampaui tingkat keuntungan wajar (normal) sehingga praktis tingkat bunga tersebut telah berada pada daerah perangkap (liquidity trap).

0 CommentS:

Posting Komentar

Terima kasih atas Komentarnya ya..

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Cari

Adsense Indonesia
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Statistik

Adsense Indonesia